OnWeekend – Traveling ke Pulau Bangka rasanya kurang lengkap bila tak mencoba kuliner khas daerahnya. Di pulau timah ini ada kopi dan roti legendaris yang telah dikenal sejak zaman kolonial Belanda dulu, warung kopi Tung Tau namanya.
Warung kopi ini telah berdiri sejak 1938. Awal mulanya seorang pedagang bernama Mr. Fung Tung Tau merintis usaha dengan membuka warung kopi di Jl. Muhidin No. 87, Sungailiat. Kopi O dan roti panggang adalah menu pertama yang disajikan oleh Mr. Fung Tung Tau.
Seiring berjalannya waktu, warung kopi ini bertahan dan berkembang hingga saat ini (generasi ke-3). Kini warung kopi Tung Tau dikelola oleh Tedy, anak bungsu dari pasangan Budjang Bunawan dan Maria Matali yang sebelumnya meneruskan usaha Mr. Fung Tung Tau.
Kini, warung kopi legendaris di Pulau Bangka itu telah memiliki cabang di Pangkalpinang, tepatnya di Jl. Sudirman No. 74 dan di Jl. Depati Hamzah-Semabung.
Sejak awal berdiri, kopi O dan roti panggang khas warung kopi Tung Tau tetap dipertahankan, dan hingga kini menjadi salah satu destinasi kuliner favorit orang yang melancong ke Bangka. Bahkan, sampai ada komunitas komunitas pecinta Tung Tau bagi orang-orang dulu yang pernah nongkrong di warung legendaris ini.
Kopi legendaris (kopi O) ini sekilas nampak kental seperti espresso, mungkin karena disajikan dalam cangkir. Namun, ketika diminum kopi ini terasa seperti kopi hitam biasa, tapi rasanya khas. Menurut pelayan warung, kopi ini sebenarnya campuran dari robusta dan arabika yang diolah secara tradisional.
Sebagai pelengkap minum kopi O, rasanya pengunjung wajib memesan roti panggangnya. Selai dari roti panggang ini juga sama umurnya dengan kopi O. Selai dalam roti panggang dibuat sendiri dengan resep dan cara yang dipertahankan selama puluhan tahun. Selai yang digunakan menggunakan bahan-bahan alami dan tanpa pengawet.
Jadi, jika kamu melancong ke Pulau Bangka tapi tidak mampir ke warung kopi Tung Tau, maka liburanmu bisa dikatakan tidak lengkap. Warung kopi Tung Tau telah menjadi tempat singgah dan teman pelancong menikmati suasana negeri timah itu di siang dan malam hari.