Kenapa Cabai Identik Dengan Sulawesi Utara? Ini Awal Mulanya

Kenapa Cabai Identik Dengan Sulawesi Utara? Ini Awal Mulanya

OnWeekend – Siapa yang doyan pedas?, rasa pedas bagi sebagian orang adalah kenikmatan, makan tanpa rasa pedas adalah hambar.

Salah satu daerah yang identik dengan rasa pedas adalah Sulawesi Utara. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelbagai masakan khas Sulawesi Utara pasti mempunyai rasa yang amat pedas, sebab mereka selalu mencampur rica (cabai) pada setiap masakannya.

Nah, apakah kamu tahu kenapa Sulawesi Utara bisa akrab dengan cabai atau rica?, kali ini Onweekend akan membahas tentang sejarah cabai di Sulawesi Utara.

Cabai bukanlah tanaman asli Sulawesi Utara, tumbuhan tersebut dibawa oleh para penjajah dahulu.

Siapa yang menyangka kalau cabai bisa masuk ke wilasayh Sulawesi Utara dan mendominasi bumbu makanan di sana adalah hasil dari pergulatan kekuasaan?

Jadi pada abad ke 16 dulu terjadi persaingan kekuasaan di daerah Utara Sulawesi, Portugis yang mendengar kabar bahwa Sultan Ternate akan menguasai daerah tersebut buru-buru menghalangi dengan cara mencapai Sulawesi utara terlebih dahulu, namun kedudukan Portugis di daerah itu tidak terlalu intensif, sebab pada tahun 1570 datang pasukan Spanyol yang juga menduduki wilayah Sulawesi Utara, berbeda dengan Portugis, Spanyol masuk hingga ke pedalaman, yakni dataran tinggi Minahasa.

Jika Portugis mengenalkan tomat kepada masyarakat setempat, Spanyol mengenalkan cabai.

Keadaan geografis Minahasa yang berada di ketinggian, dan tentu saja bersuhu sejuk mempunyai peran dalam pengenalan bumbu pedas ini.

Penduduk Minahasa sangat menyukai tumbuhan yang dibawa oleh Spanyol itu, dengan kondisi alam yang sejuk mereka membutuhkan bumbu makanan yang “panas”, dan mulai itulah cabai menyebar hingga ke pesisir Sulawesi Utara. Bagi orang Sulawesi Utara, cabai sama pentingnya dengan garam, makanan tak akan enak kalau tak pedas.

Sedangkan bagi Spanyol, penyebaran cabai adalah upaya untuk menyaingi kedigdayaan kesultanan Ternate dengan rempah-rempahnya. Mengingat cabai bisa menggantikan lada hitam yang saat itu sangat mahal.

Sejak saat itu cabai mengubah cita rasa makanan Sulawesi Utara.