OnWeekend – Menghabiskan belasan jam di dalam pesawat udara adalah hal yang membosankan. Tetapi hanya itu cara tercepat menuju satu tempat dari tempat lain. Sedangkan rute penerbangan transit menyita waktu lebih lama, meskipun bisa rehat dengan suasana baru.
Sampai hari ini mayoritas rute penerbangan internasional untuk negara-negara jauh masih didominasi penerbangan transit. Alasannya tak lain efisiensi operasional dan keterbatasan rute. Namun beberapa maskapai udara justru berani menerbangkan armadanya untuk rute yang sangat jauh tanpa transit, seperti berikut ini yang dikutip dari laman Huffington Post.
Qantas Airlines, Dallas-Sydney
Traveler yang menggunakan maskapai ini dapat memilih penerbangan langsung untuk rute di atas. Jaraknya lebih kurang 13.803 km dengan estimasi waktu tempuh 16 jam. Jika kamu cukup tahan tidur itu sangat baik.
Emirates, Auckand-Dubai
Maskapai penerbangan Uni Emirat Arab ini mengantarkan penumpang dalam rute sepanjang 14.194 km. Menghabiskan waktu sekitar 17 jam di udara.
Air India, New Delhi-San Francisco
Maskapai ini sebelumnya menempuh jalur Atlantik, dan kini mengubahnya dengan melintasi jalur pasifik. Akibatnya jarak tempuh rute ini menjadi 15.127 km. Namun perubahan jalur ini justru menghemat waktu dan bahan bakar karena perbedaan angin. Kendati lebih panjang dari dua rute di atas, New Delhi-San Francisco dapat ditempuh dengan hanya 14 jam.
Qantas, Perth-London
Pekan ini Qantas baru saja mengumumkan rencana pembukaan penerbangan lansung untuk rute tersebut di atas. Rencana tersebut baru akan direalisasikan Maret 2018. Jaraknya sekita 14.496 km dan membutuhkan waktu sekitar 17 jam.
Singapore Airlines, Singapura-New York
Ini baru rencana yang akan diwujudkan pada 2018. Namun jika kesampaian ini menjadi rute penerbangan langsung terpanjang di dunia. Jarak tempuhnya terhitung 16.498 km. Perjalanan ini membutuhkan waktu 19 jam.