Festival Glastonbury Tahun 2018 Terancam Batal

Festival Glastonbury Tahun 2018 Terancam Batal

OnWeekend – Penggemar musik dan seni komtemporer di seluruh dunia mungkin akan kehilangan festival terbesar di dunia, Glastonbury. Ya, acara tahunan itu pada 2018 akan dihentikan, sebab Keluarga Feud selaku pemilik lahan kemungkinan besar akan menjual properti miliknya kepada pihak lain.

Dilansir The Sun, Founder Glastonbury Fetsival, Michael Eavis sedang melobi pemilk lahan yang lain, Lord Bath atau Alexander Thynn agar festival itu tetap berlangsung. Lord Bath memiliki lahan seluas 1600 hektar di Longleat Estate.  Jika berhasil, ini merupakan kabar baik.

Namun rencana ini tak disetujui putra Lord Bath, Viscount Weymouth. Ia mengatakan tidak ada (Glastonbury Festival) yang akan terjadi pada 2018.

Michael Eavis mengatakan hubungannya dengan Lord Bath sangat baik. Keduanya telah saling kenal sejak kecil.

“Namun dia dan anaknya belum menemukan kesepakatan,” kata Eavis.

Glastonbury Festival merupakan festival seni kontemporer terakbar di dunia. Acara tahunan ini diadakan di sebuah lahan super luas. Tidak ada hotel atau fasilitas kota, tetapi pengunjung bisa menginap di tengah ladang dengan mendirikan tenda  yang telah disediakan.

Seniman ternama dari seluruh dunia unjuk gigi di atas panggung perayaan selama 5 hari, termasuk konser musik, teater dan kabaret. Selain pesta musik dan seni, Glastonbury Festival menjalankan misi kemanusiaan. Sebagian besar hasil keuntungan dari penyelenggaraan tahunan akan disumbangkan untuk kegiatan amal.

Juni lalu Glastonbury Festival dibanjiri sekitar 135 ribu penonton dari berbagai negara. Band Coldplay dan Muse serta penyanyi Adele tampil sebagai headliners atau penampil utama.

Sejarah Glastonbury Festival tak lepas dari tren musik hippies. Ia pertama kali berlangsung pada 1970. Led Zeppelin saat itu tampil sebagai bintangnya. Setelah Woodstock dihentikan pada 1999, Glastonbury Festival menjadi festival terbesar di dunia.