OnWeekend – Selama ini kita meyakini bahwa memasak nasi yang baik dan benar adalah dengan cara mencuci beras hingga bersih dan langsung memasaknya dalam rice cooker atau direbus kemudian dikukus di dandang. Namun, cara yang biasa kita lakukan tersebut ternyata keliru dan berbahaya bagi kesehatan. Karena dalam beras yang dimasak dengan cara begitu ternyata menyisakan racun arsenik.
Andy Meharg, professor dari Queens University Belfast, Inggris, dalam sebuah percobaannya yang ditayangkan BBC, menguji tiga metode memasak beras. “Saya seorang dokter yang ingin melihat apakah ini mengubah kadar arsenik di dalamnya,” ujarnya.
Pada metode pertama, Meharg menggunakan cara pada umumnya menanak nasi yang sering kita dilakukan, yaitu rasio dua banding satu untuk air rebusan dan beras. Di mana dengan metode ini air diuapkan hingga nasi terlihat tanak. Ternyata, dengan metode pertama ini Meharg menemukan masih adanya endapan arsenik.
Meharg mengatakan bahwa endapan arsenik tersebut berasal dari sisa limbah industri yang digunakan oleh produsen atau petani untuk mengusir hama padi.
Kemudian, ilmuwan biologi itu melakukan percobaan kedua, yaitu dengan perbandingan lima banding satu untuk air rebusan dengan beras. Dengan metode yang menggunakan lebih banyak air ini masih ditemukan endapan arsenik. Namun, kadar arsenik tersebut tidak sebanyak pada metode pertama. Dengan cara ini arsenik berkurang separuhnya.
Pada percobaan ketiga, Meharg mencoba menggunakan beras yang telah direndam terlebih dahulu selama semalam. Kemudian ia memasak beras tersebut dengan metode kedua, yakni menggunakan rasio lima banding satu air rebusan dengan beras. Dan ternyata kadar arsenik berkurang hingga 80 persen.
Dengan hasil itu, Andy Meharg menyimpulkan bahwa metode memasak dan menanak nasi yang aman dan sehat adalah dengan merendam beras terlebih dahulu selama semalam, baru kemudian dibilas hingga bersih sebelum dimasukkan ke dalam rice cooker atau dandang yang telah diisi air.
Seperti diketahui, racun arsenik sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Jika racun tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah yang besar, maka tubuh akan mendapat serangan mendadak akut berupa sakit perut, diare, muntah, rasa haus berlebihan, syok, bahkan menyebabkan kematian.