Bir Pletok, Minuman Sehat Khas Betawi

Bir Pletok, Minuman Sehat Khas Betawi

OnWeekend – Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia minuman bernama bir adalah minuman yang harus dijauhi. Alasan utama adalah menenggak bir dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Kehilangan kesadaran atau mabuk bisa menjadi awal menuju perilaku tercela. Tapi taukah kamu bahwa tidak selamanya meminum bir itu selalu berdampak buruk. Tidak semua bir itu memiliki kodrat memabukan. Bir yang dimaksud adalah bir pletok.

Mungkin masih banyak yang asing mendengar nama bir pletok. Tidak semua orang tahu kecuali dirinya adalah orang Betawi. Bagi masyarakat Betawi, bir pletok adalah minuman khas yang patut dilestarikan karena bir pletok sudah menjadi warisan budaya Betawi. Bir pletok hadir di tengah-tengah masyarakat betawi sejak zaman Kolonial Belanda.

Yang menarik dari sejarah terciptanya bir pletok adalah berawal dari rasa iri masyarakat Betawi kepada orang Belanda. Kebiasaan berpesta orang-orang Belanda dengan ditemani wine membuat orang Betawi ingin sekali mencoba minum wine juga. Namun keinginan tersebut urung dilakukan karena masyarakat Betawi terkenal sangat religius. Mereka tau bahwa wine itu minuman keras yang dilarang agama. Lantas muncullah budaya tandingan agar hasrat meminum wine terpenuhi. Mereka menciptakan minuman mirip wine namun dengan komposisi jauh berbeda.

Bir pletok terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, serai, cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan pala. Hasil ramuan bahan-bahan tersebut menghasilkan minuman yang sekilas tampak berwarna seperti bir. Sama halnya dengan bir atau wine khas barat, bir pletok juga membuat peminumnya merasa hangat.

Sedangkan untuk nama ‘pletok’, diambil dari bunyi yang keluar saat tutup botol wine dibuka. Tutup kayu yang digunakan untuk menutup botol wine jika dicabut akan terdengar suara ‘plop’ atau ‘pletok’. Bunyi tersebutlah yang selanjutnya dijadikan sebagai nama minumannya.

Berbeda dengan ras bir atau wine, bir pletok justru terasa manis. Meminum bir pletok tidak membuat mabuk. Malahan menenggak bir pletok akan membuat badan menjadi sehat. Olahan rempah-rempah yang terkandung dalam bir pletok memiliki khasiat seperti meredakan nyeri lambung, radang sendi, batuk, mual, dan gejala flu.

Biasanya masyarakat Betawi menyajikan bir pletok saat ada acara-acara penting seperti penikahan atau khitanan. Kendati demikian bir pletok juga bisa dijumpai di kedai-kedai atau toko-toko yang bernuansa Betawi.

Untuk masalah penyajian, bir pletok sangat cocok disajikan dalam keadaan hangat. Namun disajikan dalam keadaan dingin juga tak kalah nikmatnya dan segar.

Jadi kamu tertarik mencobanya?