OnWeekend – Hari ini Pemerintah mengeluarkan pecahan uang baru tahun emisi 2016 (19/12). Gambar tokoh-tokoh nasional di beberapa pecahan berganti, begitu juga dengan gambar pemandangan. Salah-duanya yang tidak mengalami perubahan adalah warna atau nuansa dalam setiap nominal, contohnya uang Rp. 20.000 tetap bernuansa hijau dan uang Rp. 100.000 bernuansa merah, juga gambar tokoh pada pecahan nominal tertinggi, Rp. 100.000, masih tetap menampakkan wajah kedua proklamator kita, Soekarno-Hatta.
Selain itu, ada sesuatu yang baru untuk uang rupiah yang baru saja diluncurkan, yakni ditampilkannya wajah tokoh dalam pecahan uang logam. Selama ini belum pernah uang logam kita menampilkan wajah tokoh nasional. Dalam pecahan uang logam Rp. 1.000, kita akan melihat gambar Mr I Gusti Ketut Pudja, pecahan Rp. 5.00 bergambar Letjen TNI T.B. Simatupang, pecahan Rp. 2.00 bergambar Dr. Ciptomangukusumo, dan pecahan Rp. 1.00 bergambar Prof. Dr. Ir. Herman Johannes.
Sebenarnya ada yang unik dalam penetapan gambar tokoh nasional dalam nominal uang kita kali ini. Seperti yang kita semua tahu, bahwa gambar tokoh nasional yang paling penting, proklamator atau pendiri negara, selalu ditempatkan dalam nominal tertinggi, yakni Rp. 100.000. Berbeda dengan negara lain, misalnya Amerika, mereka selalu menempatkan wajah pendiri negara mereka pada nominal paling rendah.
Ada perbedaan dalam memandang hal ini antara kedua negara, pemerintah kita menganggap wajah tokoh paling penting dalam pendirian negara sudah seharusnya ditempatkan pada nominal tertinggi, sungguh tak etis jika justru berada di nominal paling rendah.
Namun, bagi Amerika yang menempatkan wajah Washington dalam pecahan 1 dollar, merasa dengan menampilkan wajah tokoh paling penting pada nominal paling rendah akan semakin banyak warga yang mengenal sang bapak bangsa itu, dengan alasan pecahan paling rendahlah yang paling banyak berputar di tangan masyarakat, bukan pecahan paling tinggi. Hampir semua orang memiliki pecahan nominal paling rendah. Amerika sendiri biasa menempatkan wajah tokoh yang tak begitu popular dalam pecahan nominal tertinggi. Benjamin Franklin dalam nominal paling besar, yakni 100 USD.
Pengeluaran satu seri uang rupiah tahun emisi 2016 ini juga dilengkapi dengan segi keamanan yang mumpuni, dikutip dari laman Setkab.go.id, setidaknya ada enam pengamanan yang terdapat dalam uang versi baru ini. seperti, color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso. Setiap item pengamanan ini memiliki cirri khas masing-masing, misalnya rainbow feature yang apabila dilihat dari sudut pandang tertentu akan menampilkan gambar tersembunyi multi warna berupa angka nominal.
Pengeluaran uang versi baru ini tidak serta-merta membuat yang versi lama tidak berlaku lagi, masih tetap diperbolehkan dalam transaksi jual-beli. Tapi toh seperti yang sudah-sudah, uang versi lama akan perlahan menghilang.