Onweekend – Sudah jadi takdir setiap traveler membutuhkan penginapan. Urusan menginap termasuk salah satu kebutuhan utama dalam berlibur. Ada banyak jenis penginapan: Hotel, Losmen, Hostel sampai shared house. Sampai sekarang hotel merupakan penginapan yang paling umum. Untuk mencukupi itu tentunya kamu perlu membayar.
Akan tetapi sebagian traveler terlalu optimis dengan pepatah “Konsumen adalah raja.” Dengan membayar kita bisa menikmati fasilitas, tetapi bukan berarti harus meninggalkan kesan buruk bagi pengelola hotel. Dan ini adalah beberapa hal buruk yang sering dilakukan traveler di hotel.
Menjemur baju di depan kamar
Hampir tiap hotel melarang penginap menjemur pakaian di depan kamar. Larangan ini bukan untuk mendongkrak layanan cuci. Jemuran di depan kamar menggangu pandangan tamu yang lain. Membawa stok pakaian yang cukup adalah cara yang paling baik menghindari hal ini. Tetapi kalau terpaksa, manfaatkan saja layanan laundry.
Menganggap segala hal bisa dijadikan asbak rokok
Merokok tidak dilarang di hotel, begitu juga membuang abu atau puntung rokok sembarangan asalkan tidak merusak properti. Tetapi apa sulitnya meminta asbak pada room boy?
Lupa security card
Tidak ada yang bisa menduga apa yang akan terjadi di luar. Seseorang bisa saja lupa atau kehilangan barangnya, termasuk kunci kamar atau security card. Daripada itu terjadi, titipkan benda tersebut pada resepsionis hotel.
Lupa flushing
Bayangkan wajah petugas hotel jika menemukan kotoran manusia yang belum disiram. Teknologi makin memudahkan. Menekan tombol flush itu sangat mudah. Mungkin saja karena terlalu mudah orang jadi lupa. Jangan sampai melakukan hal itu. Meletakkan benda pribadi, misalnya jam tangan, di sisi tombol flush bisa membantu supaya selalu ingat flush.
Klepto
Barangkali judulnya terlalu berlebihan. Namun sampai sekarang masih ada kejadian hotel kehilangan fasilitas kamar. Yang paling sering, handuk. Itu perbuatan yang tidak terpuji dan tidak berguna. Percayalah, barang-barang itu bisa dibeli dengan mudah.