OnWeekend – Curug Batu Templek dan Argo Wisata Pesanggrahan di kawasan wisata Bandung akan menutup Desember dengan menggelar Bandung International Art Festival 2016. Acara yang berlangsung 9 sampai 11 Desember 2016 ini mengusung tema “Langit Bumi Manusia”.
Lebih dari 300 seniman dan budayawan dari 13 provinsi dan 8 negara akan memeriahkan BIAF 2016. Beberapa agenda yang akan mengisi acara ini ialah festival, instalasi, workshop, forum, pesta rakyat dan syukuran lembur.
Adapun negara-negara yang telah mengkonfirmasi kehadirannya yaitu Malaysia, India, Mesir, Jepang, Amerika, Australia dan Hungaria. Sedangkan beberapa daerah yang akan mengiriim perwakilannya antara lain Bandung, Solo, Daerah IstimewaYogyakarta, Lampung, Kediri, Kalimantan, Surabaya, Makassar, Salatiga, Batam, Padang, Batu Malang, Pacitan dan Bangka Belitung.
Acara bertaraf internasional ini diiharapkan dapat menjadi ajang promosi bagi wisata budaya di Kota Kembang. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, persentase kunjungan wisatawan untuk wisata alam sebesar 35 persen, wisata budaya 60 persen, dan sisanya wisata buatan.
Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan mengatakan kegiatan ini juga merupakan upaya mengejar target 15 juta kunjungan wisatawan tahun 2017. Seperti diketahui Presiden Jokowi melalui Kementerian Pariwisata menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019.
”Ini akan menjadi Wisata Budaya yang sangat menarik, dan akan menebarkan pesona Indonesia dengan keindahan budaya dan alam kita,” ujar Wawan.
Wawan menambahkan Indonesia mempunyai potensi kesenian dan budaya yang sangat besar. Untuk itu investasi di bidang ini sangat diperlukan guna memajukan industri seni dan budaya.
”Kegiatan ini juga bagian dari misi kami pariwisata sebagai ujung tombak dalam pembangunan tahun percepatan. Kemenpar juga mempunyai gagasan besar dalam upaya memajukan sektor pariwisata Budaya, dalam mempersiapkan hajat besar tahun 2018 berupa Indonesia Cultural Asiade,” kata Wawan.