OnWeekend – “Darah muda darahnya para remaja, yang selalu merasa gagah, tak pernah mau mengalah”. Itulah penggalan bait pertama dari lagu Bang Haji Rhoma Irama yang berjudul “Darah Muda”. Kurang lebih pesan yang ingin disampaikan dari penggalan llirik tersebut yaitu masa muda yang penuh semangat, penuh gairah dan berani mengambil langkah tanpa berpikir jangka panjang. Kira-kira begitulah.
Namun, kenyataannya hari ini berbicara lain. Para ‘darah muda’ banyak yang merasakan kegalauan akut. Kegalauan itu tak lain karena tantangan hidup mulai terlihat di depan mata. Situasi berubah, mulai dari tuntutan bekerja, mencari pasangan, bahkan menentukan tujuan hidup.
Seperti dikutip dari Time, dalam bahasa lain kegalauan anak muda saat berumur 20-an (di bawah umur 30) itu dinamakan quarter life crisis. Dalam usia tersebut tidak sedikit yang merasakan galau.
Biasanya anak muda yang mengalami krisis semacam ini tertarik banyak hal. Dan hal itu membuat mereka tidak fokus. Sementara itu,yang lain sudah terlihat matang dengan menemukan pekerjaan, pasangan, dan tujuan hidup yang mulai tertata.
Menurut Adam Smiley Poswolshy, penulis sekaligus motivator, ada langkah-langkah yang mesti diperhatikan oleh anak muda agar terbebas dari masa krisis hidup seperempat abad ini.
Berhenti membandingkan
Sosial media telah membuat semua tidak mungkin untuk menghindari membandingkan diri dengan orang lain. Kita hanya melihat bagian yang paling keren dari kehidupan teman-teman kita, seperti ketika mereka mendapatkan pekerjaan baru, jatuh cinta, atau bepergian ke suatu tempat yang indah.
Namun, yg perlu dipahami adalah masing-masing dari kita memiliki jalan yang berbeda. Membandingkan diri dengan orang lain adalah buang-buang waktu. Berhenti mencemaskan apa yang orang lain pikirkan dan mulai mencari tahu apa yang kamu inginkan.
Kejarlah apa yang berarti
Jika kamu ingin mengubah krisis perempat hidup menjadi terobosan, kamu harus berhenti fokus pada suara orang lain, dan mulai bertanya pada diri sendiri mengapa kamu di sini. Apa yang kamu ingin lakukan untuk dunia? Apa yang benar-benar baik? Apa jenis orang yang ingin ada disekitarmu? Berapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk hidup gaya hidup yang kamu inginkan?
Kamu dapat mulai mengambil langkah-langkah atau tindakan nyata serta mencari tahu apa langkah selanjutnya dalam hidupmu.
Ubah keraguan jadi aksi
“Ketika aku terjebak di pekerjaan lamaku, mengkhawatirkan hal yang tidak diketahui malah membuat aku tidak bisa tidur. Keraguan ini tidak pernah benar-benar pergi. Namun aku belajar bahwa orang dapat mengubah keraguan ini menjadi sebuah penemuan, menjadi energi positif yang mengarahkan lebih dekat pada tujuan selanjutnya,” kata Poswolshy, dalam tulisannya.
Temukan komunitas yang mendukung
Bertahan di krisis perempat hidup adalah hasil dari kedua kerja keras dan menemukan orang yang tepat untuk mendukung perjalanan kamu. Kamu tidak dapat melakukannya sendiri. Jadi, mulai menemukan orang-orang yang membuat kamu lebih baik. Orang-orang yang menginspirasi; yang kreatif, yang hidup untuk orang lain, yang terus bertanggung jawab.
Berlatih peduli pada diri sendiri
Ketika kamu merasa stuck di masa quarter life crisis, terlalu banyak bekerja dan stress, itu jelas tidak peduli terhadap diri sendiri. Jangan heran kalau kamu akan sakit. Jika kamu tidak peduli terhadap diri sendiri, hampir mustahil kamu dapat meraih impian dan dapat membantu orang lain.
Mencari tujuan hidup bukan berarti kamu menghabiskan waktu dengan orang lain dengan sesuka hati. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kamu harus lebih peduli dengan diri sendiri.