8 Fakta Unik Kepulauan Andaman-Nikobar

8 Fakta Unik Kepulauan Andaman-Nikobar

OnWeekend – Kepulauan Andaman-Nikobar merupakan wilayah Persatuan India yang terletak di Samudera Hindia. Dalam satu dekade terakhir nama kepulauan ini semakin populer di kalangan traveler. Namun, Andaman-Nikobar masih dianggap asing, terutama karena pulau itu masih dihuni suku tradisional. Mereka bukan saja hidup di hutan, tetapi dianggap berbahaya dan tak segan menghabisi orang asing. Kajian tentang masalah ini masih terbatas dan anggapan ini bersumber dari jurnal penjelajah masa silam.

Andaman-Nikobar adalah kepulauan yang cukup luas, setidaknya sama luas dengan Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur. Laut dan pantai Andaman-Nikobar sebetulnya sangat bagus, bahkan bisa disejajarkan dengan kawasan Karibia atau gugusan pulau di Madives. Sayangnya cerita yang simpang siur masih jadi momok bagi banyak orang. Seperti apa Andaman-Nokobar? Beberapa fakta ini bisa menjadi perkenalan yang baik buat kamu.

Lebih dekat Indonesia

Dari pembacaan peta sudah menunjukkan jarak Kepulauan Andaman-Nikobar sangat dekat dengan Aceh, Sumatera. Bahkan lebih dekat dibandingkan dari Thailand atau Myanmar. Secara rata-rata, jarak antara pantai timur India dan Andaman-Nikobar ialah 1000 kilometer. Sedangkan jarak dari Sabang ke bagian selatan Andaman hanya 150 kilometer atau lebih kurang sama dengan jarak Jakarta-Bandung.

Nama Melayu

Dekatnya jarak Andaman-Nikobar dengan daratan Melayu memberi pengaruh besar. Nama kepulauan ini bahkan berasal dari Bahasa Melayu. Andaman mempunyai arti Hanuman, salah satu Dewa dalam kepercayaan Hindu. Sedangkan Nikobar berarti “pulau orang-orang telanjang”.

Dilarang menangkap ikan

Siapa pun bisa menyewa kapal untuk memancing ikan. Tapi jika dalam jumlah besar atau tujuan komersil, itu dilarang. Andaman merupakan satu dari sedikit perairan terlarang bagi kegiatan penangkapan ikan.

Pendudukan Jepang

Selama Perang Dunia II Jepang pernah mengokupansi India, tetapi itu hanya berlangsung enam bulan. Ajaibnya Jepang mampu bertahan di Andaman-Nikobar sampai tiga tahun. Kemerosotan militer Jepang membuatnya angkat kaki dari kepulauan tersebut.

Suku Jarawa tidak menyeramkan

Di kepulauan Andaman hidup dua suku tradisional yang masih terisolasi dari peradaban modern, yaitu yang mendiami Pulau Sentinel (Sentinelese) dan Suku Jarawa di Pulau Andaman. Pulau Sentinel tidak dimasuki orang asing, sedangkan Andaman terbuka. Suku Jarawa bukan ancaman bagi siapa pun, mereka pemalu dan menghindari kontak fisik dengan orang asing. Jarawa sama saja dengan Suku Anak Dalam di Jambi dan Mentawai. Diperkirakan sekarang masih ada sekitar 500 anggota Suku Jarawa. Secara fisik mereka mempunyai kesamaan dengan Suku Aborigin. Penyebarannya dipercaya sudah berlangsung sejak 50.000 tahun silam.

Sunset pertama tahun 2000

Pada 1 Januari 2000, matahari pertama kali tampak di Andaman-Nikobar. Itu artinya kepulauan ini mendapat sunset pertama menyambut milenium ketiga.

Dihantam Tsunami

Karena letaknya di tengah-tengah Samudera Hindia, kepulauan ini tak luput dari terjangan gelombang tsunami 26 Desember 2004. Lebih kurang 2000 orang tewas atau hilang akibat bencana tersebut.

Kepiting Kelapa

Sebenarnya ini tidak termasuk golongan kepiting, melainkan sejenis umang-umang yang hidup di darat. Inilah arthropoda terbesar di muka bumi. Andaman-Nikobar merupakan habitat asli spesies tersebut.

Gambar uang kertas

Di Indonesia ada Pulau Maitara di Tidore yang diabadikan ke dalam uang kertas pecahan Rp 1000. Begitu pula Andaman yang dicetak pada uang kertas pecahan 20 ruppee. Dua sisi uang cetakan 2001 itu bergambar Mahatma Gandhi dan Port Blair, Andaman.