OnWeekend – Uni Emirat Arab (UEA) akan menggelar “Sharjah International Book Fair” (SIBF). Pameran buku akan berlangsung selama 11 hari, mulai 2-12 November 2016 di Sharjah, UEA.
SIBF merupakan pameran buku terbesar ketiga di dunia setelah Kolkata Book Fair (India) dan Frankfurt Book Fair (Jerman). Tahun ini ISBF akanmenghadirkan 1,5 juta koleksi buku dan 1420 penerbit dari 60 negara. Perwakilan Badan Pendidikan dan Kebudayaan se-Dunia (UNESCO) juga direncanakan hadir di ISBF.
Sebanyak 205 rumah penerbitan UEA bakal tampil di acara itu. Mesir mengirimkan 163 penerbit, India dan Libanon masing-masing 110, Inggris 79, Suriah 66, AS 63, Arab Saudi 61 penerbit.
Dibanding 2015 yang juga memamerkan 1,5 juta buku, jumlah penerbit yang ikut serta tahun ini mengalami penurunan. Pergelaran tahun lalu diikuti 1547 penerbit dari 64 negara.
Dikutip dari laman resmi ISBF, pameran buku raksasa ini akan digelar di area seluas 25000 meter persegi di Expo Centre Sharjah. Persiapan ini telah dilakukan dan seluruh bagian area yang disewakan telah habis terjual.
Direktur Otoritas Buku Sharjah, Ahmed Bin Rakkad Al Ameri mengatakan telah menerima banyak permintaan dari penerbit lokal, Arab dan negara asing lainnya untuk menambah area pameran menjadi dua kali lipat tahun ini.
“Kami sangat senang dengan tingginya permintaan itu, ISBF akan memberikan makna yang luar biasa dari setiap kata,” ujarnya.
Eric Van Lustbander dari AS, pengarang novel sekuel ‘Bourne’ menjadi tamu dalam acara tersebut. Dia merupakan satu dari 228 sastrawan dan seniman yang bakal meramaikan ISBF. Antara lain Cassandra Clare, penulis The Mortal Instruments: City of Bones, pengarang Star Wars, Claudia Grey, dan aktor kawakan Mesir, Ezzat Al Alaili.
ISBF 2016 bukan hanya ajang jualan buku. Ada beberapa agenda penting, di antaranya diskusi, pelatihan bisnis, dan program Business Matching yang mempertemukan perusahaan penerbit.
Agenda tahunan ini telah memasuki edisi ke 35. Pertama kali ISBF diselenggarakan pada 1981, di mana penyair Palestina Mahmoud Darwish hadir dalam acara tersebut. ISBF kemudian diadakan saban tahun, dan menjadi satu dari tiga event utama di Emirat Sharjah.
ISBF memiliki keistimewaan tersendiri dibanding pameran buku serupa. Sebab, pameran ini selalu mengangkat semangat memperkenalkan budaya. Nama besar ISBF tak lepas dari peran Anggota Dewan Agung sekaligus Amir Emirat Sharjah, Sheikh Dr. Sultan bin Muhammad Al Qasim yang menginginkan stabilitas dunia melalui jalur dialog.
“Ini (ISBF) telah membantu terciptanya keselarasan dan dunia yang aman, di mana nilai-nilai kedamaian dan sikap saling menghormati akan menang,” ujar Al Ameri.